Studi
menyebutkan, pria masa kini cenderung lebih "dramatis" dari Anda
(kaum Hawa) ketika menghadapi masalah cinta. Coba ingat kembali, siapa yang
lebih emosional saat situasi-situasi ini terjadi:
Anda
Berdua Bertengkar
Sure,
mood jadi drop setelah bertengkar dan Anda jadi
uring-uringan karenanya. Tapi buat pria, semua tak berhenti di situ. Anda bisa
dengan mudahnya curhat pada the
girls atau menulis status di
Facebook.
Sementara
pria tak merasa nyaman melakukan hal serupa. Ia harus memproses semua perasaan
galau ini seorang diri, maka butuh waktu lebih lama untuk move on.
Anda
Berdua Sudah Lama Tak Bertemu
Kaum
Hawa tidak perlu selalu bertatap muka untuk merasa dekat dengan seseorang. Asal
pasangannya rajin mengirim SMS atau menelpon sesuai jadwal, mereka bisa tahan
tidak bertemu selama seminggu, atau bahkan lebih. Tapi bagi kaum Adam? Mereka
paling merasa lengket saat kontak fisik terjadi. Maka di situasi seperti ini,
wajar kalau si dia lebih dramatis.
Anda
Berdua Tengah Dirundung Stres
Kalau
Anda berdua sama-sama tengah mengalami hari yang buruk, misalnya Anda
bertengkar dengan sahabat dan ia dimarahi si Bos, Anda akan lebih merasa
emosional. Pasalnya, wanita cenderung untuk bersandar pada pasangannya saat
menghadapi masalah. Jadi kalau ia tak bisa berperilaku sesuai harapan Anda,
situasi pun terasa kian parah.
Anda
Tidak Akur Dengan Ibunya
Ternyata
pria lebih merasa down ketika Anda bermasalah dengan ibunya,
apalagi kalau mereka memiliki hubungan yang dekat. Kaum Adam lebih memilih situasi
di mana semua berjalan mulus dan mudah. Maka kalau ada konflik di antara dua
wanita yang ia cintai, Ia lebih gampang terserang stres. Sekarang Anda tahu kan
mengapa penting untuk akur dengan ibunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar