TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki hubungan yang dekat dengan keluarga dan teman semasa kecil
dapat membuat orang lebih bahagia di masa dewasa. Sebuah penelitian menunjukkan
hubungan yang positif pada usia anak dan remaja merupakan kunci mencapai
kesejahteraan di waktu dewasa. Efeknya lebih tinggi bila dibandingkan
pencapaian prestasi akademik.
Para peneliti menganalisis bagaimana perkembangan anak dan remaja, fungsi akademik dan sosial, dapat memberikan efek pada kehidupan saat dewasa. Mereka mengkaji data 804 responden yang menjadi partisipan Studi Perkembangan dan Kesehatan Multidisiplin Dunedin di New Zaeland. Data responden tersebut telah mereka ikuti selama 32 tahun.
Pada usia anak, mereka mengukur hubungan mereka dalam keluarga, termasuk hubungan yang memberi efek merugikan. Selain itu, para peneliti tersebut juga menganalisis hubungan sosail di masa kecil dan waktu dewasa, pengaruh bahasa yang digunakan, prestasi akademik pada saat remaja, dan kesejahteraan di kala dewasa.
Dalam penelitian mereka, hubungan sosial anak ditentukan oleh orang tua dan guru, rasa tak sendirian, dan tingkat keyakinan mereka. Sementara itu, pada usia remaja, keterbukaan sosial merupakan perilaku hubungan sosial dengan orang tua, teman, guru, dan orang yang dipercaya, serta keterlibatan mereka dalam kelompok.
Hasil penelitian menyebutkan ada keterkaitan antara hubungan sosial anak dan remaja dengan tingkat kesejahteraan saat dewasa. Ini menunjukan pentingnya memiliki hubungan positif di masa kecil hingga usia dewasa.
Selain itu, penelitian juga menunjukan perkembangan bahasa di masa kecil juga mempengaruhi prestasi akademik saat remaja. Namun prestasi ini ternyata tak banyak berpengaruh pada kesejahteraan di kala dewasa.
Peneliti Universitas Deakin meyakini jika keterampilan dan hubungan sosial yang lebih berpengaruh. "Perkembangan sosial yang positif di masa kecil dan remaja membutuhkan investasi melebihi kurikulum akademik," kata Profesor Craig Olsson.
Para peneliti menganalisis bagaimana perkembangan anak dan remaja, fungsi akademik dan sosial, dapat memberikan efek pada kehidupan saat dewasa. Mereka mengkaji data 804 responden yang menjadi partisipan Studi Perkembangan dan Kesehatan Multidisiplin Dunedin di New Zaeland. Data responden tersebut telah mereka ikuti selama 32 tahun.
Pada usia anak, mereka mengukur hubungan mereka dalam keluarga, termasuk hubungan yang memberi efek merugikan. Selain itu, para peneliti tersebut juga menganalisis hubungan sosail di masa kecil dan waktu dewasa, pengaruh bahasa yang digunakan, prestasi akademik pada saat remaja, dan kesejahteraan di kala dewasa.
Dalam penelitian mereka, hubungan sosial anak ditentukan oleh orang tua dan guru, rasa tak sendirian, dan tingkat keyakinan mereka. Sementara itu, pada usia remaja, keterbukaan sosial merupakan perilaku hubungan sosial dengan orang tua, teman, guru, dan orang yang dipercaya, serta keterlibatan mereka dalam kelompok.
Hasil penelitian menyebutkan ada keterkaitan antara hubungan sosial anak dan remaja dengan tingkat kesejahteraan saat dewasa. Ini menunjukan pentingnya memiliki hubungan positif di masa kecil hingga usia dewasa.
Selain itu, penelitian juga menunjukan perkembangan bahasa di masa kecil juga mempengaruhi prestasi akademik saat remaja. Namun prestasi ini ternyata tak banyak berpengaruh pada kesejahteraan di kala dewasa.
Peneliti Universitas Deakin meyakini jika keterampilan dan hubungan sosial yang lebih berpengaruh. "Perkembangan sosial yang positif di masa kecil dan remaja membutuhkan investasi melebihi kurikulum akademik," kata Profesor Craig Olsson.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar