Sesendok madu sebelum
tidur bisa membantu mengurangi batuk pada anak-anak, bahkan bisa membuat tidur
nyenyak sepanjang malam, demikian sebuah penelitian terbaru mengungkapkan.
Anak-anak yang rajin diberi madu, batuk-batuknya lebih jarang muncul dan membaik
kondisinya.
Batuk adalah salah satu alasan umum yang membuat anak-anak menemui dokter, kata Dr. Ian Paul, seorang dokter anak dari Pennsylvania State University di Hershey. Sayangnya, terapi untuk gejala batuk dan pilek kerapkali tidak efektif. "Bahkan tak jarang terapi tersebut mempunyai efek samping," ujarnya.
Orang tua juga seringkali kurang memperhatikan dosis untuk anak-anak di bawah empat tahun. Akibatnya, penyakit semakin kebal.
"Berbeda dengan obat yang mempunyai efek samping, madu jauh lebih aman. Bahkan untuk anak usia lebih dari satu tahun," kata Paul, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Para peneliti dari Israel secara acak memeriksa obat yang dipakai 300 anak-anak, berusia satu hingga lima tahun. Setengah jam sebelum waktu tidur, para orangtua memberikan anak-anak mereka 10 gram salah satu dari tiga jenis madu - termasuk sirup yang terbuat dari kurma yang manis tetapi tanpa madu.
Hasilnya, para orangtua melaporkan batuk anak-anak mereka berkurang setelah mengkonsumsi madu. Para orang tua itu memberi skor pada setiap gejala dalam skala 7.
Sebelumnya para orangtua melaporkan kondisi batuk anak-anak mereka dan tingkat tidurnya dengan skor antara 3 hingga 4. Angka ini meningkat pada malam hari setelah anak diberi obat yang rasanya manis.
Menurut Paul, ada beberapa alasan mengapa madu bisa membantu pengobatan batuk pada anak. "Madu sangat kaya antioksidan, sehingga ia mempunyai peran dalam melawan infeksi apapun yang menyebabkan gejala pilek," kata dia. Sementara Cohen mengingatkan bahwa beragamnya jenis madu kemungkinan mengandung antioksidan yang beragam pula - termasuk vitamin C dan flavonoids - dan madu yang berwarna lebih gelap kandungannya lebih tinggi.
Batuk adalah salah satu alasan umum yang membuat anak-anak menemui dokter, kata Dr. Ian Paul, seorang dokter anak dari Pennsylvania State University di Hershey. Sayangnya, terapi untuk gejala batuk dan pilek kerapkali tidak efektif. "Bahkan tak jarang terapi tersebut mempunyai efek samping," ujarnya.
Orang tua juga seringkali kurang memperhatikan dosis untuk anak-anak di bawah empat tahun. Akibatnya, penyakit semakin kebal.
"Berbeda dengan obat yang mempunyai efek samping, madu jauh lebih aman. Bahkan untuk anak usia lebih dari satu tahun," kata Paul, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Para peneliti dari Israel secara acak memeriksa obat yang dipakai 300 anak-anak, berusia satu hingga lima tahun. Setengah jam sebelum waktu tidur, para orangtua memberikan anak-anak mereka 10 gram salah satu dari tiga jenis madu - termasuk sirup yang terbuat dari kurma yang manis tetapi tanpa madu.
Hasilnya, para orangtua melaporkan batuk anak-anak mereka berkurang setelah mengkonsumsi madu. Para orang tua itu memberi skor pada setiap gejala dalam skala 7.
Sebelumnya para orangtua melaporkan kondisi batuk anak-anak mereka dan tingkat tidurnya dengan skor antara 3 hingga 4. Angka ini meningkat pada malam hari setelah anak diberi obat yang rasanya manis.
Menurut Paul, ada beberapa alasan mengapa madu bisa membantu pengobatan batuk pada anak. "Madu sangat kaya antioksidan, sehingga ia mempunyai peran dalam melawan infeksi apapun yang menyebabkan gejala pilek," kata dia. Sementara Cohen mengingatkan bahwa beragamnya jenis madu kemungkinan mengandung antioksidan yang beragam pula - termasuk vitamin C dan flavonoids - dan madu yang berwarna lebih gelap kandungannya lebih tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar