TEMPO.CO, Washington - Siapa tak kenal Bob Marley, legenda musik reggae kelahiran
Jamaika. Nama Bob Marley ternyata tidak hanya dikenang di dunia musik. Dunia
sains kini juga turut mengabadikan nama musikus berambut gimbal tersebut
sebagai nama ilmiah spesies laut.
Nama Marley disematkan kepada spesies krustasea parasitik kecil yang doyan menempel pada ikan di terumbu karang di Laut Karibia, Amerika Tengah. Gnathia marleyi, itulah nama spesies krustasea pengisap darah yang baru ditemukan oleh para ilmuwan.
"Saya menamainya Gnathia marleyi karena rasa hormat dan kekaguman saya atas musik kreasi Marley. Spesies ini adalah organisme Karibia yang sangat unik, sama seperti Marley," kata Paul Sikkel, ahli biologi kelautan di Arkansas State University.
Bob Marley, yang meninggal tahun 1981, terkenal lewat lagunya yang berjudul No Woman, No Cry." Jamaika--tanah kelahiran Marley--termasuk pulau terbesar di Laut Karibia selain Kuba.
Dengan digunakannya nama Marley, kini musikus itu bergabung dengan sejumlah tokoh lain yang namanya juga diabadikan sebagai nama spesies. Mereka adalah Presiden Amerika Serikat Barack Obam; legenda musik rock Elvis Presley; komedian Stephen Colbert; dan pendiri Microsoft, Bill Gates.
Nama Obama disematkan kepada Caloplaca obamae, spesies lumut kerak asal Santa Rosa, California, yang ditemukan tahun 2007. Presley diabadikan untuk nama spesies tawon, yakni Preseucoila imallshookupis. Sementara Colbert diabadikan sebagai nama serangga, serta Gates sebagai nama spesies bunga.
Sikkel mengatakan G. marleyi muda suka bersembunyi di antara pecahan karang, spons laut, atau ganggang. Dia akan meluncurkan serangan kejutan pada ikan, lalu menyusup ke dalam tubuhnya, dan menyedot darah ikan sebagai sumber makanan.
Krustasea mungil ini harus mengatur persediaan makanan selama 2-3 pekan di saat terakhir sebagai remaja untuk bekal bertahan hidup. Sebab, hewan ini tidak makan sama sekali ketika memasuki masa dewasa.
Terumbu karang di Laut Karibia sangat rentan terhadap penyakit. Sikkel dan timnya sedang mempelajari hubungan antara kesehatan komunitas terumbu karang dan populasi gnathiid, parasit eksternal yang paling umum ditemukan di terumbu karang.
G. marleyi termasuk ke dalam golongan spesies gnathiid. Mereka secara ekologis mirip dengan hewan parasit darat, seperti kutu pengisap darah atau nyamuk pembawa penyakit.
Sikkel dan tim risetnya menjabarkan seluruh fase kehidupan G. marleyidalam jurnal Zootaxia edisi terbaru. Penelitian ini didanai sebagian oleh National Science Foundation.
Nama Marley disematkan kepada spesies krustasea parasitik kecil yang doyan menempel pada ikan di terumbu karang di Laut Karibia, Amerika Tengah. Gnathia marleyi, itulah nama spesies krustasea pengisap darah yang baru ditemukan oleh para ilmuwan.
"Saya menamainya Gnathia marleyi karena rasa hormat dan kekaguman saya atas musik kreasi Marley. Spesies ini adalah organisme Karibia yang sangat unik, sama seperti Marley," kata Paul Sikkel, ahli biologi kelautan di Arkansas State University.
Bob Marley, yang meninggal tahun 1981, terkenal lewat lagunya yang berjudul No Woman, No Cry." Jamaika--tanah kelahiran Marley--termasuk pulau terbesar di Laut Karibia selain Kuba.
Dengan digunakannya nama Marley, kini musikus itu bergabung dengan sejumlah tokoh lain yang namanya juga diabadikan sebagai nama spesies. Mereka adalah Presiden Amerika Serikat Barack Obam; legenda musik rock Elvis Presley; komedian Stephen Colbert; dan pendiri Microsoft, Bill Gates.
Nama Obama disematkan kepada Caloplaca obamae, spesies lumut kerak asal Santa Rosa, California, yang ditemukan tahun 2007. Presley diabadikan untuk nama spesies tawon, yakni Preseucoila imallshookupis. Sementara Colbert diabadikan sebagai nama serangga, serta Gates sebagai nama spesies bunga.
Sikkel mengatakan G. marleyi muda suka bersembunyi di antara pecahan karang, spons laut, atau ganggang. Dia akan meluncurkan serangan kejutan pada ikan, lalu menyusup ke dalam tubuhnya, dan menyedot darah ikan sebagai sumber makanan.
Krustasea mungil ini harus mengatur persediaan makanan selama 2-3 pekan di saat terakhir sebagai remaja untuk bekal bertahan hidup. Sebab, hewan ini tidak makan sama sekali ketika memasuki masa dewasa.
Terumbu karang di Laut Karibia sangat rentan terhadap penyakit. Sikkel dan timnya sedang mempelajari hubungan antara kesehatan komunitas terumbu karang dan populasi gnathiid, parasit eksternal yang paling umum ditemukan di terumbu karang.
G. marleyi termasuk ke dalam golongan spesies gnathiid. Mereka secara ekologis mirip dengan hewan parasit darat, seperti kutu pengisap darah atau nyamuk pembawa penyakit.
Sikkel dan tim risetnya menjabarkan seluruh fase kehidupan G. marleyidalam jurnal Zootaxia edisi terbaru. Penelitian ini didanai sebagian oleh National Science Foundation.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar