Ini peringatan penting
bagi ibu menyusui. "Berhentilah mengkonsumsi kacang." Demikian
nasihat bagi para ibu menyusui yang disampaikan oleh para ilmuwan dari
Australian National University (ANU).
Saran ini diungkapkan setelah mereka mengidentifikasi bahwa tingginya tingkat alergi terhadap kacang pada anak-anak yang mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama usia mereka.
Para peneliti dari ANU dan Australian Capital Territory (ACT) Health Directorate menemukan bahwa anak-anak yang mulai bersekolah di Canberra dan mendapat ASI eksklusif selama enam bulan setelah lahir, 1,5 kali lebih cenderung mengalami alergi kacang dibandingkan anak-anak lainnya. Temuan ini berdasarkan hasil penelitian terhadap lebih dari 1.500 anak selama lebih dari lima tahun dan dipublikasikan di International Journal of Pediatrics.
Penulis hasil penelitian, Prof Majran Kljakovic dari ANU Medical School, menyarankan para ibu untuk tetap menyusui bayi mereka, tetapi menghindarkan bayi-bayi mereka dari ekspos kacang melalui air susu tersebut.
“Jika anak saya memiliki bayi atau saya mempunyai lebih banyak bayi, saya akan merekomendasikan untuk pemberian ASI, tetapi saya tidak akan makan kacang,” ujar Prof Kljakovic, seperti dikutip situs Sydney Morning Heralddari Canberra Times edisi 13 Juli 2012.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan para ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi mereka hingga berusia enam bulan demi mencapai pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang optimal. Prof Kljakovic mengatakan bahwa hasil penelitian ini berkontribusi pada argumen bahwa menyusui tidak memberikan perlindungan terhadap alergi kacang. “Kenyataannya, hal itu justru menjadi penyebab alergi,” kata dia.
Hampir empat persen dari anak-anak di ACT yang mulai sekolah mempunyai orang tua yang alergi kacang. Jumlah ini hampir dua kali lipat dibandingkan di Inggris.
Namun Australian Breastfeeding Association menanggapi hasil temuan tersebut dengan skeptis. Juru bicara asosiasi, Nicole Bridges, mengatakan bahwa menyusui mempunyai manfaat yang sangat banyak bagi ibu dan bayi mereka, termasuk perlindungan melawan kanker tertentu. “Menyusui ini penting karena bermanfaat melindungi ibu dan anak-anak mereka,” ujar dia.
Saran ini diungkapkan setelah mereka mengidentifikasi bahwa tingginya tingkat alergi terhadap kacang pada anak-anak yang mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama usia mereka.
Para peneliti dari ANU dan Australian Capital Territory (ACT) Health Directorate menemukan bahwa anak-anak yang mulai bersekolah di Canberra dan mendapat ASI eksklusif selama enam bulan setelah lahir, 1,5 kali lebih cenderung mengalami alergi kacang dibandingkan anak-anak lainnya. Temuan ini berdasarkan hasil penelitian terhadap lebih dari 1.500 anak selama lebih dari lima tahun dan dipublikasikan di International Journal of Pediatrics.
Penulis hasil penelitian, Prof Majran Kljakovic dari ANU Medical School, menyarankan para ibu untuk tetap menyusui bayi mereka, tetapi menghindarkan bayi-bayi mereka dari ekspos kacang melalui air susu tersebut.
“Jika anak saya memiliki bayi atau saya mempunyai lebih banyak bayi, saya akan merekomendasikan untuk pemberian ASI, tetapi saya tidak akan makan kacang,” ujar Prof Kljakovic, seperti dikutip situs Sydney Morning Heralddari Canberra Times edisi 13 Juli 2012.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan para ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi mereka hingga berusia enam bulan demi mencapai pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang optimal. Prof Kljakovic mengatakan bahwa hasil penelitian ini berkontribusi pada argumen bahwa menyusui tidak memberikan perlindungan terhadap alergi kacang. “Kenyataannya, hal itu justru menjadi penyebab alergi,” kata dia.
Hampir empat persen dari anak-anak di ACT yang mulai sekolah mempunyai orang tua yang alergi kacang. Jumlah ini hampir dua kali lipat dibandingkan di Inggris.
Namun Australian Breastfeeding Association menanggapi hasil temuan tersebut dengan skeptis. Juru bicara asosiasi, Nicole Bridges, mengatakan bahwa menyusui mempunyai manfaat yang sangat banyak bagi ibu dan bayi mereka, termasuk perlindungan melawan kanker tertentu. “Menyusui ini penting karena bermanfaat melindungi ibu dan anak-anak mereka,” ujar dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar