Ketika dikonsumsi sedikit,
makanan berikut ini memang tidak mengganggu kesehatan Anda. Tetapi dalam jumlah
besar, mereka bisa memberi dampak yang lebih merugikan dari yang Anda kira.
Singkong Karet
Singkong ini, ternyata bukan singkong
biasa, tapi adalah singkong karet yang sangat beracun! Singkong karet ini
mengandung cyanogenik glycoside yang akan diubah menjadi asam sianida oleh
enzym yang disebut linamarase. Hal ini terjadi ketika dinding sel tanaman ini
rusak, terutama pada saat dimakan. Oleh karena itulah singkong karet ini jika
di makan secara tidak hati-hati akan membawa banyak masalah. Menangani singkong
ini harus hati-hati dan akan mematikan jika di konsumsi mentah!
Almond
Walaupun orang
menyebutnya kacang Almond sebenarnya adalah biji-bijian, yang sangat terkenal
di dunia. Seperti hal nya Apel, Almond juga mengadung sianida. Almond ini
sangat beracun bila tidak diproses di panas yang benar untuk mengeluarkan racun
nya. Di banyak negara, Almond ini dilarang dijual sebelum diproses untuk
mengeluarkan racun sianida darinya.
Kacang Monyet
Seperti halnya
almond, kacang monyet ini sebenarnya bukanlah kacang melainkan adalah biji-bijian.
Pada saat anda membli kacang monyet yang mentah, sebenarnya kacang tersebut
sudahlah tidak mentah tetapi sudah dikukus terlebih dahulu. Ini dikarenakan,
kacang ini mengandung racun urushiol yang harus di kukus dulu untuk
menghilangkan racun tersebut. Keracunan kacang monyet ini sangat jarang, tetapi
orang-orang yang bekerja di pabrik untuk memisahkan kacang monyet dari kulitnya
kadang mengalami efek samping yang disebabkan oleh racun urushiol.
Cheri
Cheri adalah
makanan yang bisa dimakan paling bervariasi. Bisa dimakan mentah, dibakar,
dijadikan manisan, bahkan di dalam minuman keras. Walaupun Cheri terkenal enak,
buah ini mengandung racun hidrogen sianida. Kalau pip cheri ini terkunyah atau
hancur secara tidak sengaja, ia akan mengeluarkan hidrogen sianida. Keracunan
hidrogen sianida dalam dosis kecil akan mengakibatkan pusing, kebingungan, dan
muntah. Keracunan dalam dosis yang besar akan mengakibarkan kesulatan bernafas,
kenaikan tekanan darah dan detak jantung, bahkan gagal ginjal yang bisa
mengakibatkan koma dan juga kematian karena saluran pernafasan.
Tomat
Banyak diantara kita yang tidak tau bahwa tomat ternyata
beracun. Walau buah tomatnya sendiri tidak beracun, tetapi daun dan ranting
tanaman tomat mengandung glycoalkaloid yang bisa mengakibatkan sakit perut dan
gugup. Daun dan ranting tomat bisa digunakan dalam memasak, tapi tidak bisa
dimakan. Glycoalkaloid ini adalah racun yang kuat yang bahkan digunakan untuk
mengontrol pes.
Jamur
Jamur yang tersedia di supermarket seharusnya aman untuk dikonsumsi, tetapi para penggemar jamur perlu berhati-hati karena banyak spesies dapat sangat berbahaya bahkan mematikan.
Sekitar 100 spesies jamur dikabarkan berbahaya bagi manusia, dengan gejala mulai dari sakit kepala hingga kejang bahkan kematian. Pada tahun 2010 sejumlah kecil jamur yang disebut Little White dianggap bertanggungjawab atas kematian sekitar 400 orang di Cina.
Cabai
Cabai terkenal karena pedasnya, yang membuatnya sangat terkenal. Kendati begitu, ternyata kepedasan tersebut dihasilkan dari senyawa kimia (capsaicin) yang dapat menyebabkan efek keracunan seperti sakit perut, gatal-gatal, dan dalam kasus paling parah, dapat berujung pada kematian.
Bagi kebanyakan orang, mengonsumsi cabai hanya sedikit berbahaya, namun capsaicin memang paling baik dibatasi dalam konsumsinya, jadi pastikan untuk tidak terlalu banyak memakannya dan hindari kompetisi makan makanan pedas!
Minyak rapeseed
Ada banyak kontroversi tentang minyak yang tampak alami dan tidak berbahaya ini, namun anggapan umum menyatakan bahwa minyak rapeseed memiliki banyak efek negatif pada kesehatan. Laporan menyatakan bahwa tumbuhan rape, yang merupakan sumber dari minyak tersebut, sangat beracun, dan efek samping mengonsumsi minyaknya antara lain adalah masalah pernapasan dan kebutaan.
Beras
Tidak diragukan lagi, beras memiliki banyak manfaat kesehatan. Kendati begitu, sebuah penelitian mengungkapkan, satu dari lima kemasan beras panjang Amerika mengandung zat beracun dengan tingkat berbahaya, sementara penelitian lainnya menemukan terdapat kadar arsenik dalam susu beras dan beras bayi.
Meskipun semangkuk nasi berisiko relatif kecil dalam menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, konsumsi arsenik dengan kadar tinggi erat kaitannya dengan kanker.
Biji pala
Meskipun biji pala memiliki manfaat kesehatan, namun juga dapat sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Biji pala mengandung zat beracun yang disebut myristicin, porsi sedang dari biji pala dapat menyebabkan halusinasi, sementara dalam jumlah besar biji pala dapat menyebabkan kejang, berdebar-debar, mual, dehidrasi, dan kematian.
Apel non-organik
Karena apel rawan menjadi tempat berkembang biak serangga, para petani sering melapisi buah dengan bahan kimia pestisida dan fungisida, beberapa di antaranya akan menyerap ke dalam dagingnya. Untuk meminimalkan risiko kesehatan, cobalah untuk membeli apel organik kapan pun Anda bisa, atau setidaknya kupas kulitnya sebelum makan.
Selain itu para Ilmuwan berhasil
menemukan bahwa biji apel tadi mengandung cyanogenic glycoside, atau sianida.
Jika Anda tidak sengaja mengkonsumsi bijinya, bersiaplah untuk segera ke
dokter. Memang belum pasti berapa banyak biji yang harus Anda telan untuk dapat
mematikan, tapi setidaknya, begitu makan apel dan Anda merasakan sakit perut, atau
muntah-muntah, keringat berlebihan, segera ke dokter dan minta pertolongan atas
keracunan sianida, sianida sudah terkenal mematikan!
Salmon yang ditangkarkan
Sebuah penelitian menemukan, 13 racun berbeda — antara lain PCB, yang diklasifikasikan sebagai sebuah kemungkinan karsinogen manusia oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) — berada pada tingkat yang lebih tinggi dalam salmon yang dibesarkan di peternakan daripada yang terdapat dalam salmon liar.
Karena kemungkinan bahaya kesehatan akibat mengonsumsi racun tersebut, dianjurkan untuk mengurangi porsi dari salmon ternak (petunjuknya adalah dengan mengurangi setengah porsi per bulan, bergantung dari mana salmon tersebut berasal) atau beralih mengonsumsi salmon liar.
Popcorn microwave
Meskipun makan popcorn microwave tidak diyakini berbahaya bagi kesehatan, namun ditemukan bahwa popcorn dengan bumbu mentega mengandung bahan kimia berbahaya (diacetyl) dalam bumbu tersebut yang melepaskan gas beracun ketika dimasukkan ke dalam microwave.
Meskipun sejauh ini hal tersebut sebagian besar hanya dialami oleh pekerja pabrik — dengan banyak timbulnya penyakit paru-paru yang disebut sebagai “paru-paru popcorn” — seorang konsumen kini diketahui juga mengidap gangguan paru-paru akibat racun tersebut.
Namun, ini jelas tidak dapat menjadi patokan, karena penderita tersebut mengaku bahwa ia mengonsumsi popcorn microwave setidaknya dua kali sehari selama 10 hingga 12 tahun. Jika Anda makan dalam jumlah sedikit, mungkin paling aman untuk mengonsumsinya di rumah, hanya berhati-hatilah untuk menghindari gas ketika membuka kemasan popcorn tersebut.
Kentang
Kentang mungkin terlihat cukup aman, tapi apakah Anda tahu bahwa kentang sebenarnya berasal dari keluarga yang sama dari tanaman beracun Solanaceae?
Kentang memiliki risiko tertentu untuk kesehatan kita karena mengandung senyawa beracun yang dikenal dengan glycoalkaloids, yang paling mengkhawatirkan adalah solanin yang memengaruhi saraf dan sistem pencernaan, menyebabkan sakit kepala, lemas, limbung, diare dan muntah dan lain-lain.
Keracunan kentang sangat jarang terjadi, tapi hindarilah kentang yang sudah berkecambah — yang cenderung memiliki konsentrasi glycoalkaloids yang lebih tinggi — dan kentang yang telah berubah hijau. Meski warna hijau dalam kentang sendiri tidak berbahaya, hal tersebut menunjukkan bahwa kentang telah terpapar cahaya matahari, yang dapat juga mendorong tingkat solanin untuk naik di atas kadar yang aman.
Kacang
Kacang tidak hanya menjadi salah satu penyebab alergi makanan yang paling umum, tetapi juga dapat berbahaya bagi orang-orang yang tidak menderita alergi. Kacang lebih baik dihindari oleh orang-orang yang mempunyai masalah dengan ginjal atau kantung empedu karena mengandung oxalates yang dapat mengkristal dan menyebabkan batu pada ginjal dan kantung empedu.
Namun, bahkan bagi kita semua, kacang dapat beracun oleh karena kerentanan kacang terhadap jamur dan aflatoksin (karsinogen yang sangat beracun) yang dihasilkan oleh jamur yang disebut Aspergillus flavus yang menyerang kacang.
Jika Anda tidak bisa menolak untuk mengemil kacang, cobalah untuk membeli kacang yang diproduksi di daerah-daerah kering, karena risiko aflatoxins lebih rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar