Jangan terburu-buru
menyiram toilet setelah Anda buang air besar. Kotoran yang kita keluarkan
ternyata bisa menunjukkan kondisi kesehatan. Seberapa sering kita ke toilet dan
volume yang dikeluarkan bisa mengindikasikan kesehatan pencernaan secara umum.
"Saluran pencernaan mengandung sel bakteri lebih banyak dibanding sel di seluruh tubuh. Usus kita harus bekerja optimal supaya bisa menyerap nutrisi yang diperlukan, tetapi juga mampu mengeluarkan zat kimia, makanan, dan bakteri yang berbahaya," kata dr Jean-Pierre Raufman, ahli gastroenterologi dari Universitas Maryland School of Medicine.
Berikut adalah 5 hal yang perlu kita perhatikan dari feses untuk mengecek ada tidaknya gangguan penyakit:
1. Warna
Warna feses biasanya mencerminkan apa yang kita makan. Berbagai variasi warna kecoklatan biasanya menunjukkan kondisi normal, sementara warna hitam dan kuning perlu diwaspadai.
"Tinja berwarna hitam bisa menunjukkan adanya perdarahan di usus atau bagian pencernaan lainnya," kata Raufman. Namun, konsumsi suplemen zat besi juga bisa menyebabkan tinja berwarna hijau gelap.
Warna merah cerah pada tinja biasanya terjadi perdarahan dari sistem pencernaan bagian bawah, seperti usus besar, rektum, atau anus.
2. Bentuk
Feses yang berbentuk lurus dan menyempit sering berkaitan dengan gejala kanker kolon. "Itu bisa menjadi tanda obstruksi di usus bagian bawah yang berarti usus terhalang sebagian," kata Raufman.
Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah tinja yang lembek atau menempel pada bagian lubang toilet karena itu menandakan adanya minyak yang terlalu banyak.
"Minyak biasanya mengambang sehingga kalau kita melihatnya di air berarti tubuh tidak bisa menyerap lemak dengan baik," katanya. Namun, tinja yang mengapung juga dipengaruhi oleh produksi gas di perut sehingga biasanya bukan tanda kondisi yang serius.
3. Bau
Secara umum bau feses memang tidak enak, tetapi bau yang aneh atau tak wajar sebaiknya jangan diabaikan. Waspadai jika ada perubahan pada tinja, yang menetap selama beberapa waktu.
Feses dihasilkan dari makanan yang tidak dicerna, bakteri, lendir, dan sel-sel mati. Bau tidak sedap berasal dari bakteri dan parasit. Penyebab bau aneh pada tinja bisa berasal dari darah atau lemak.
4. Konstipasi
Feses yang kering dan sulit dikeluarkan adalah tanda terjadinya konstipasi atau sembelit. Konstipasi juga menyebabkan orang BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu.
Ada banyak faktor pemicu konstipasi, mulai dari pola makan yang buruk, kurang olahraga, obat-obatan, kurang cairan, ataupun gangguan usus.
Jika dibiarkan, maka konstipasi bisa memicu penyakit wasir atau perdarahan di anus. Cegah konstipasi dengan pola makan tinggi serat, minum cukup air, olahraga, dan segera ke toilet jika perut mulai terasa mulas.
5. Diare
Diare sebenarnya adalah hal yang normal sebagai cara tubuh untuk mengeluarkan kandungan toksik seperti bakteri atau infeksi virus. Namun, diare yang berkepanjangan bisa menyebabkan dehidrasi.
Diare yang tak berhenti sampai empat minggu bisa menjadi tanda adanya penyakit kronis, seperti penyakit Chrohn atau irritable bowel syndrome.
"Saluran pencernaan mengandung sel bakteri lebih banyak dibanding sel di seluruh tubuh. Usus kita harus bekerja optimal supaya bisa menyerap nutrisi yang diperlukan, tetapi juga mampu mengeluarkan zat kimia, makanan, dan bakteri yang berbahaya," kata dr Jean-Pierre Raufman, ahli gastroenterologi dari Universitas Maryland School of Medicine.
Berikut adalah 5 hal yang perlu kita perhatikan dari feses untuk mengecek ada tidaknya gangguan penyakit:
1. Warna
Warna feses biasanya mencerminkan apa yang kita makan. Berbagai variasi warna kecoklatan biasanya menunjukkan kondisi normal, sementara warna hitam dan kuning perlu diwaspadai.
"Tinja berwarna hitam bisa menunjukkan adanya perdarahan di usus atau bagian pencernaan lainnya," kata Raufman. Namun, konsumsi suplemen zat besi juga bisa menyebabkan tinja berwarna hijau gelap.
Warna merah cerah pada tinja biasanya terjadi perdarahan dari sistem pencernaan bagian bawah, seperti usus besar, rektum, atau anus.
2. Bentuk
Feses yang berbentuk lurus dan menyempit sering berkaitan dengan gejala kanker kolon. "Itu bisa menjadi tanda obstruksi di usus bagian bawah yang berarti usus terhalang sebagian," kata Raufman.
Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah tinja yang lembek atau menempel pada bagian lubang toilet karena itu menandakan adanya minyak yang terlalu banyak.
"Minyak biasanya mengambang sehingga kalau kita melihatnya di air berarti tubuh tidak bisa menyerap lemak dengan baik," katanya. Namun, tinja yang mengapung juga dipengaruhi oleh produksi gas di perut sehingga biasanya bukan tanda kondisi yang serius.
3. Bau
Secara umum bau feses memang tidak enak, tetapi bau yang aneh atau tak wajar sebaiknya jangan diabaikan. Waspadai jika ada perubahan pada tinja, yang menetap selama beberapa waktu.
Feses dihasilkan dari makanan yang tidak dicerna, bakteri, lendir, dan sel-sel mati. Bau tidak sedap berasal dari bakteri dan parasit. Penyebab bau aneh pada tinja bisa berasal dari darah atau lemak.
4. Konstipasi
Feses yang kering dan sulit dikeluarkan adalah tanda terjadinya konstipasi atau sembelit. Konstipasi juga menyebabkan orang BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu.
Ada banyak faktor pemicu konstipasi, mulai dari pola makan yang buruk, kurang olahraga, obat-obatan, kurang cairan, ataupun gangguan usus.
Jika dibiarkan, maka konstipasi bisa memicu penyakit wasir atau perdarahan di anus. Cegah konstipasi dengan pola makan tinggi serat, minum cukup air, olahraga, dan segera ke toilet jika perut mulai terasa mulas.
5. Diare
Diare sebenarnya adalah hal yang normal sebagai cara tubuh untuk mengeluarkan kandungan toksik seperti bakteri atau infeksi virus. Namun, diare yang berkepanjangan bisa menyebabkan dehidrasi.
Diare yang tak berhenti sampai empat minggu bisa menjadi tanda adanya penyakit kronis, seperti penyakit Chrohn atau irritable bowel syndrome.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar