MENU

Senin, 10 September 2012

Kesalahan yang Harus Dihindari Orang Tua




Dalam mendidik anak, kita sering kali terjebak pada definisi memanjakan atau mengajar dengan tegas. Sebenarnya, porsi antara keduanya harus seimbang. Karena jika anak terlalu manja atau kaku kepada orang tuanya, justru membuat anak tidak percaya diri. 
Lalu kebiasaan apa saja yang biasa kita lakukan ketika menghadapi anak yang tanpa disadari telah membuat anak-anak menjadi tidak mandiri?

Membiarkan anak menangis sebagai cara untuk tidak selalu terpengaruh bujuk rayu anak. 
Ini adalah cara yang kurang bijak, karena beberapa psikolog percaya bahwa tangisan pada anak adalah “bahasa” mereka untuk meminta maaf. Tapi ada sebagian anak juga yang “memaksakan” kehendaknya dengan menangis sejadi-jadinya. Untuk itu, setiap kali anak menangis cobalah untuk menenangkannya dan ajak berbicara apa yang mereka inginkan. Lalu berikan penjelasan atas keputusan yang diambil.

Selalu memarahi anak ketika mereka berbuat salah. 
Tidak ada kata selain sabar untuk mengembalikan kita pada cara mendidik anak yang bijak. Karena anak-anak akan selalu melakukan kesalahan, sama seperti orang tua. Yang dapat kita lakukan adalah, memberitahu mereka bahwa setiap kesalahan harus disikapi dengan tanggung jawab. Tanggung jawab adalah keadaan dimana anak-anak mengetahui untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi.

Terlalu kaku ketika berbicara dengan anak agar anak menangkap aura ketegasan dari kita.
Ini bukanlah satu-satunya cara memberi tahu kepada anak pentingnya memiliki ketegasan sikap. Jika kita terlalu kaku, anak-anak akan merasa tidak nyaman setiap kali berdekatan dengan kita.

Over protektif sebagai wujud rasa sayang. 
Psikolog Robert Brooks menjelaskan, orang tua memang seharusnya melindungi anaknya tapi bukan berarti “menyelamatkan” mereka dari kesalahan yang dilakukan. Menurut penulis buku Raising Resilient Children ini, anak justru harus disadarkan bahwa selain keberhasilan ada juga kegagalan. “Bagaimana anak belajar untuk keluar dari kegagalan, itu lebih penting dari keberhasilan.”

Membanggakan anak berlebihan. 
Ini akan membuat anak menjadi terlalu percaya diri yang nantinya membuat mereka meremehkan orang sekitar saat terlibat dalam kerja tim.

Memberikan makanan-makanan siap saji terlalu sering. 
Jika kita membiasakan anak untuk menyukai makanan-makanan tidak sehat maka masa pertumbuhannya juga menjadi tidak optimal. Sajikanlah makanan-makanan sehat dengan menarik sebagai cemilan. Makanan sehat tidak hanya bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuhnya tapi juga membangun “jaringan” otak yang canggih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...