MENU

Jumat, 07 September 2012

9 Kebiasaan Buruk Bagi Kesehatan




Prinsip utama hidup sederhana sebenarnya mudah. Makan makanan bergizi, berolahraga, dan tidur cukup. Tapi terkadang banyak kebiasaan hidup yang seolah-olah bagus justru memberi efek sebaliknya bagi kesehatan. Berikut sembilan kebiasaan tersebut.

1. Memakai hand sanitizer dengan kompulsif
Kalau Anda terbiasa memakai cairan pembersih tangan alias hand sanitizer setiap melakukan kontak, sebaiknya tahan diri dulu. Menurut kepala divisi dermatologi University of California-San Diego Richard Gallo, sabun dan air cukup untuk membersihkan tangan. 

Sebuah riset menunjukkan kandungan triclosan dalam hand sanitizer justru memicu bakteri dan virus menjadi resisten terhadap pengobatan antibiotik. Pilihlah pembersih tangan dengan kadar alkohol kurang dari 60 persen yang bisa membunuh 99 persen bakteri.

2. Bereksperimen dengan produk perawatan kulit
Perempuan biasanya bosan dengan produk tertentu jika tidak memberi hasil cepat. Padahal, butuh setidaknya enam sampai delapan minggu untuk memperoleh hasil. "Saya mendorong pasien untuk tetap pada satu produk saja," kata dermatologis, Jody Levine. 

Menurut dia, kulit bisa menjadi terlalu sensitif kalau memakai perawatan kulit yang berbeda-beda. Yang terpenting dalam memilih produk, harus membuat kulit bersih, cerah, dan halus.

3. Memakai sandal jepit
Berada di iklim tropis memang membuat orang tergoda memakai jenis alas kaki ini. Tapi ternyata ada efek buruk kalau terlalu sering memakainya. Alasnya yang terlalu tipis tidak memberi dukungan baik untuk kaki. Akibatnya, terjadi ketegangan karena mendukung berat badan terlalu banyak.

4. Menyikat gigi setiap habis makan
Makanan menyisakan asam pada gigi yang melemahkan lapisan luarnya atau enamel. Menyikat enamel dalam keadaan lemah malah bisa menghilangkan lapisan tersebut. Kalau ingin membersihkan mulut setelah makan, cukup membilasnya dengan air. Sikat gigi cukuplah dilakukan pada pagi dan malam hari.

5. Hanya melakukan cardio ketika berolah raga
Kalau terlalu sering melakukan cardio, seperti berlari di treadmill, badan menjadi terbiasa dengan rutinitas tersebut. Lemak dan kalori pun tidak terbakar sempurna. 

Cobalah melakukan integrasi latihan yang bisa meningkatkan massa otot. Berlari 30 detik dengan intensitas tinggi di treadmill, kemudian lanjutkan 90 detik dengan langkah moderat. Lakukan cara itu selama 10 kali dalam setiap satu sesi olah raga.

6. Melewatkan waktu makan
Banyak perempuan menunda makan pagi dan siang dengan berbagai alasan. Padahal, hal tersebut bisa memicu makan yang lebih banyak setelahnya. Cara pintar untuk makan sedikit tapi sehat adalah mengkonsumsi makanan kaya protein. 

Kalau merasa lapar bisa diatasi dengan camilan tinggi nutrisi. Jadi, ketika malam Anda tidak tergoda untuk mengisi piring dengan makanan kaya kalori dan lemak.

7. Minum air kemasan
Air minum kemasan tidak mengandung fluoride sehingga menyebabkan kerusakan gigi. Dokter Greg Diamond menyarankan minum air putih yang dimurnikan dengan mesin penyaring. "Air jadi bebas kotoran, tapi masih ada kandungan fluoride-nya," katanya.

8. Menggunakan produk disinfektan
Membuat rumah bebas kuman dan bakteri tentu menjadi keinginan semua orang. Namun, produk pembersih disinfektan bisa memicu asma. 

Pakailah campuran air dan cuka atau menggosok permukaan lantai dan furnitur dengan baking soda yang memiliki antibakteri alami. Kuncinya adalah membersihkan sesering mungkin dan menyeluruh.

9. Mengkonsumsi banyak suplemen
Makanan bergizi sebenarnya sudah cukup membuat badan sehat. Konsumsi suplemen berlebihan justru memicu hal sebaliknya. Kebanyakan vitamin A menjadi racun bagi perkembangan janin. Kelebihan vitamin C bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Terlalu banyak vitamin B6 bisa memicu kerusakan syaraf. 

Dalam sebuah studi di The American Journal of Clinical Nutrition pada 2009 disimpulkan bahwa meminum suplemen bukan cara utama untuk memenuhi kebutuhan gizi. Jika, misalnya, kekurangan kalsium, sebenarnya bisa diatasi dengan minum segelas susu skim atau makan salad bayam setiap hari. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...