MENU

Rabu, 23 Januari 2013

Ambisi Anak dipengaruhi Prilaku Ayahnya




Para ayah yang mempunyai pandangan setara tentang gender — dan yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri — cenderung memiliki putri yang lebih berambisi tinggi di tempat kerja dibandingkan para ayah yang tidak terlalu egaliter, menurut hasil penelitian.

Penelitian tersebut tidak membuktikan perilaku seorang ayah akan berakibat pada keberhasilan kerja putri mereka. Tetapi penelitian itu menunjukkan, para gadis melihat ayah mereka sebagai contoh dari apa yang diharapkan dari para perempuan. Kelakukan ayah juga bisa memengaruhi pilihan permainan putrinya.

"Para ayah yang lebih memikirkan kesetaraan, memiliki anak perempuan yang suka bermain dengan Transformers dan boneka Barbie mereka," kata peneliti Toni Schmander, psikolog di University of British Columbia pada Jumat (18 Januari) dalam pertemuan tahunan Society for Personality and Social Psychology.

Panutan bagi laki-laki dan perempuan
Schmader dan rekan-rekannya tertarik dengan bagaimana stereotipe gender berkembang pada usia muda. Untuk mencari tahu, mereka memberikan kuesioner kepada 196 anak laki-laki usia sekolah dasar dan 167 anak perempuan usia sekolah dasar dan setidaknya setiap orangtua masing-masing anak tersebut untuk bertanya tentang stereotipe gender, perilaku gender, dan bagi orangtua, pembagian pekerjaan rumah tangga.

Mereka menemukan bahwa perempuan, bahkan yang bekerja di luar rumah, menanggung lebih banyak beban pekerjaan rumah daripada laki-laki. Pola tersebut terlihat di sejumlah penelitian sosial dan psikologi dan sangat lazim dikenal dengan nama: "shift kedua," yang berarti pada dasarnya perempuan bekerja sepanjang hari di tempat kerja dan kemudian tetap memprioritaskan pekerjaan di rumah tangga.

Peneliti juga menemukan bahwa para wanita memengaruhi anak-anaknya dalam hal stereotipe gender. Seorang ibu yang membagi peran pria dan perempuan hampir selalu ditiru anak-anak mereka.

Tetapi, dalam ranah tingkah laku yang sesungguhnya, para ayah memainkan peranan penting. Semakin sedikit stereotipe gender yang dimiliki seorang ayah, semakin besar kemungkinan putri mereka mengatakan ingin bekerja di luar rumah sebagai orang dewasa.

Anak perempuan dari laki-laki yang menganut kesetaraan gender cenderung memiliki ketertarikan yang lebih luas dan tidak dibatasi gender — mereka tidak terlalu terikat oleh stereotipe gender yang mengatakan bahwa perempuan hanya bermain rumah-rumahan dan mengenakan pakaian berwarna pink. Mereka bisa bermain dengan mainan "laki-laki" dan mainan "perempuan", kata Schmander.

Perilaku seorang ayah juga penting. Semakin seimbang ayah dan ibu membagi pekerjaan rumah tangga, semakin sedikit stereotipe gender dalam perilaku putri mereka.

Orangtua dan stereotipe gender
Para peneliti belum yakin mengapa anak laki-laki tidak dipengaruhi perilaku ayah seperti yang terjadi pada anak perempuan. Hal itu mungkin terjadi karena anak laki-laki tidak melihat keragaman yang cukup dalam perilaku stereotipe laki-laki, atau perilaku mereka sendiri tidak cukup menggoyahkan perbedaan gender untuk dicatat secara statistik, kata Schmader.

Juga belum jelas mengapa ayah sepertinya lebih berpengaruh akan perilaku dan aspirasi gender putrinya, dibandingkan para ibu yang tidak begitu berpengaruh.

Alasannya, bisa jadi seorang ayah masih dilihat memiliki status yang lebih tinggi di dalam rumah tangga, sehingga anak perempuan lebih cenderung dipengaruhi oleh perilakunya, kata Schmander kepada LiveScience. Mungkin juga anak perempuan melihat ayah mereka sebagai panutan akan tipe pasangan yang akan mereka miliki suatu hari nanti.

"Bukan menjadi panutan seperti apa mereka, tetapi bisa menjadi panutan calon pasangan," kata Schmader. Oleh karena itu, para perempuan mungkin belajar apa yang diharapkan dari seorang perempuan dalam sebuah hubungan dengan melihat ayah mereka.

Schmander mengingatkan bahwa penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk membuktikan bahwa perilaku ayah bisa berakibat pada tindakan putri mereka. Schmader mengatakan bahwa memungkinkan, memiliki seorang anak perempuan yang menentang stereotipe gender mengubah persepsi sang ayah tentang gender.

http://id.berita.yahoo.com/seksisme-ayah-memengaruhi-ambisi-putrinya-121246431.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...