MENU

Rabu, 31 Oktober 2012

Ketika Anak Menyakiti Binatang



Anak memeluk kucingnya terlalu kencang? Bisa jadi ini merupakan ekspresi senang yang tak terkendali. Tapi, ada juga yang patut di waspadai, pahami lebih dalam.

Anak yang senang menyakiti binatang dibagi atas 2 kategori usia. Yakni, usia di bawah 5 tahun, dan usia sekolah dasar. Jika perbuatan menyakiti binatang dilakukan anak usia preschool (2 – 3 tahun) umumnya mereka bukan menyakiti binatang. Menurut tahap tumbuh kembangnya, perilaku ini hanya bagian dari agresifitas atau ekspresi gemas terhadap hewan. Misalnya, ketika seorang anak melihat kelinci atau anak anjing, mereka mengekspresikan rasa suka dan gemasnya dengan memeluk hewan itu terlalu kencang. Agresifitas ini dilakukan karena mereka belum memiliki kemampuan berpikir yang memadai dan rasa empatinya terbatas sehingga ekspresi gemasnya menjadi tak terkendali. Ketika anak merasa gemas dengan hewan, ia merasa perlu memperlakukan hewan itu dengan cara tertentu, tapi ia tidak sadar kalau caranya bisa berdampak melukai hewan.
Selain itu, energi anak ternyata besar dan kuat, tapi kemampuan mengendalikannya yang terbatas. Penyebabnya karena kemampuan berpikirnya yang belum memadai tadi. Jadi menyesuaikan antara gemas dan kekuatan fisiknya masih kurang. Pelukan terlalu kencang itulah yang kemudian terkesan menyakiti hewan, padahal tidak.
Lantas apa yang harus dilakukan orang tua ketika melihat anaknya di usia ini melakukan kekerasan pada hewan? Lakukanlah hal berikut ini:
§ On the spot : Orang tua memberi peringatan dan mengajak anak secara langsung ketika ia salah memegang hewan. Misalnya, “Eh, nggak begitu caranya. Nanti anjingnya kesakitan,”
§ Sentuhan sayang : Katakan kepada anak bahwa hewan juga makhluk hidup yang juga harus dijaga dan disayang. Ajarkan kepada anak bagaimana caranya menyayangi binatang secara fisik. Contohnya, ambil tangan anak dan ajak ia menyentuh binatang dengan cara menyentuh atau memberi usapan sayang.
§ Pilih kosa kata : Jangan pernah katakan pada anak, “Kelincinya jangan dicekik.” Di usia sedini ini anak belum mengerti apa itu arti kata “cekik”. Jadi perhatikan unsur kata yang akan Anda sampaikan kepada anak.
§ Konseksuensi : Bantu anak membangun perasaan tentang apa itu rasa sakit, juga ajarkan konsekuensi apa yang akan terjadi jika ia menyakiti binatang. “Nanti kalau binatangnya kesakitan dia bisa mati.”

Yang perlu diingat oleh orang tua adalah fase ini merupakan fase pertama anak belajar, bagaimana memperlakukan dan bertanggung jawab terhadap binatang. Di kemudian hari, hal ini bisa membantunya bertanggung jawab kepada dirinya sendiri.

Manifestasi Balas Dendam
Fase berikutnya berkembang pada anak di usia yang lebih dewasa lagi, yakni di usia sekolah dasar. Di usia ini, alasan anak suka menyakiti binatang biasanya lebih kompleks. Yaitu karena temperamental yang agresif. Memang, ada beberapa anak yang memiliki temperamen “sulit” atau keras sejak awal, sehingga suka sukar ditangani. Artinya, agresifitasnya merupakan bawaan sejak lahir. Sifat agresif ini juga berbeda pengaplikasiannya antara anak laki-laki dengan anak perempuan. Pada umumnya, agresivitas anak lelaki lebih bersifat fisik, sedangkan anak perempuan lebih ke verbal. Jika bukan karena faktor bawaan,  dorongan agresif bisa di sebabkan oleh beberapa hal diantaranya:
§ Tinggal dalam lingkungan yang keras : Bapak Ibunya tidak hanya kasar terhadap anak tapi juga pada hewan.
§ Korban agresifitas: Anak menyakiti hewan karena manifestasi dari dorongan agresi dari pihak lain (anak korban agresivitas). Misalnya, anak menjadi korban bully di sekolah. Disaat anak tidak mempunyai kemampuan untuk bertahan, membalas, menyalurkan agresifitasnya secara spontan, ia akan menyalurkan amarah atau kekecewaannya pada hierarki dominasi (objek yang lebih rendah). Contohnya: orangtua ke anak, anak ke adiknya, atau hewan.
§ Terpapar kekerasan fisik : Hal ini bisa dilihat dari film atau lingkungan sekitar. Anak mungkin tidak serta merta meniru kekerasan yang ia lihat, tapi jika terlalu sering disaksikannya, ini akan mengubah pola skemanya tentang pemecahan masalah juga perilakunya kepada orang lain atau dan hewan.

Anger Management
Tentunya orang tua manapun tidak menginginkan perilaku semacam ini terjadi pada anaknya. Anda bisa membantu buah hati dari dini untuk mengatasi dengan cara berikut ini:
§ Bantu mereka memahami apa yang membuat mereka berlaku agresif pada hewan. “Mengapa kamu melakukan itu?” Biasanya, pada perspektif ini mereka pasti mengatakan kalau hewannya yang bersalah.
§ Ajarkan anak kalau ada banyak cara melampiaskan kemarahan (anger management) dengan cara yang sederhana misalnya, ”Nak, kalau kamu marah, katakan saja kamu marah.”
§ Ajarkan anak menyampaikan pesan kemarahannya dengan cara “I message”.
§ I Message selalu dimulai dengan kata I (Saya atau aku). Seperti, “Aku nggak suka sama kamu Bruno (nama anjing peliharaan), karena kamu sudah gigit sendal aku!” Atau, “Kamu jangan tidur ditempat tidurku, nanti kotor. Aku nggak suka kalau tempat tidurku kotor.”
§ Ajarkan anak kalau objek-objek yang lebih rendah darinya bukanlah tempat pelampiasan.
§ Pahami apa masalah anak yang sesungguhnya. Ketika anak cenderung marah, pasti dikarenakan ia sekarang sedang didalam kondisi masalah yang tak terpecahkan. Bantu anak mengatasi masalahnya, karena beberapa anak tak tahu cara deal dengan problem mereka atau teknik-teknik pemecahan masalah yang tepat.

Kapan Harus Terapi?
Yang paling penting dalam kasus agresifitas anak kemampuannya dalam mengelola kemarahan, mengendalikan atau mengontrol kemarahan, dan mengekspresikan kemarahan. Jika control terhadap hewan saja tidak bisa diatasi, bukan tidak mungkin anak juga akan mudah lepas kontrol dan suka menyakiti orang disekitarnya.
Ada pengeneralisasian bagi anak. Hati-hati, anak yang agresifitasnya tinggi seperti itu bisa mengarah pada “conduct disorder” atau masuk dalam kategori gangguan perilaku yang mengarah pada kenakalan anak. Namun sebelum anak-anak seperti ini dibawa keterapi, lihat dulu seberapa besar resiko pengembangan potensi agresifitas tadi. Caranya dengan meilhat beberapa hal berikut ini:
§ Perhatikan temperamentalnya : Anak yang bertemperamen tinggi sejak lahir akan lebih sulit diprediksi dan sulit dikendalikan.
§ Kecerdasan anak : Ada beberapa anak yang kecerdasannya memang tidak memadai untuk diajarkan tentang nilai moral.
§ Kurang kasih sayang orang tua: Orang tua tidak dekat dengan anak dan tidak ada pola komunikasi yang terbuka antara orang tua – anak, dan anak jadi korban bully di sekolah

Jika 3 hal ini ada pada anak Anda, disarankan untuk langsung saja membawanya ke psikolog anak
 Dampingi Saat Menonton Teve
Anak yang suka menyiksa binatang tidak ada hubungannya dengan apa yang disaksikannya di televisi. Selama setiap kali anak menonton televise, ada supervisor yang membimbing  dan mengarahkan anak, anak boleh melihat tayangan kekerasan.
Ketika bersama-sama menonton teve terutama untuk tayangan kekerasan, orang tua wajib menerangkan kepada anak dengan cara, “Perilaku itu jangan kamu contoh ya. Itu tidak baik.” Atau, “Kalau di film, penjahat mungkin bisa bebas, tapi kalau di dunia nyata yang jahat itu pasti ditangkap polisi, diadili, terus dipenjarakan.” Atau, “Di film, hewan itu tidak benar-benar mati. Tapi jika kamu melakukan kekerasan terhadap hewan dalam kehidupan nyata, hewan itu bisa saja mati.”
Tambah pula wawasan anak dengan mengatakan sejauh mana kebenaran film dan realita kehidupan secara kongkret agar ia bisa menghayati nilai-nilai moral yang positif yang sesungguhnya. Jika tidak melalui orang tua, dari mana anak bisa memiliki pengalaman tentang empati, pemecahaan masalah, dan agresifitas yang tepat?

Sumber : Majalah Wanita Nova
»»  SETERUSNYA...

Selasa, 30 Oktober 2012

12 CARA YANG ANEH TAPI EFEKTIF UNTUK MEREDAKAN STRES




Lupakan yoga atau cara biasa lainnya untuk mengatasi stres Anda. Sebab ada langkah mudah, sederhana, hingga aneh namun ampuh meredakan stres yang bisa Anda coba. Seperti apa? Simak ulasannya sebagaimana yang dilansir dari US News (29/10) berikut ini.

Meniup balon
Tubuh perlu oksigen agar membuat Anda lebih tenang. Jadi segera ambil balon dan tiup dengan sekuat tenaga. Aktivitas ini secara tidak langsung akan memaksa Anda bernapas lebih pelan dan dalam sehingga membuat otot lebih rileks.

Tertawa
Anak kecil rata-rata tertawa 140 kali sehari, sementara orang dewasa melakukannya 12-14 kali saja. Padahal tertawa mampu meningkatkan produksi hormon endorphin yang membuat Anda lebih bahagia dan jauh dari stres.

Bahasa aneh
Abba gabba beee du jaaah. Tahu bahasa ini? Cuma ungkapan aneh yang tidak bermakna. Coba ciptakan bahasa aneh untuk berkomunikasi dengan teman. Saat berbicara, Anda akan terdengar lucu dan akhirnya tertawa bersama teman, stres pun hilang.

Main drum
Main drum membantu Anda meluapkan amarah dan menyingkirkan stres yang dialami. Sebab ketika bermain drum, Anda secara tidak langsung akan bersenang-senang dan menjauhkan diri dari stres.

Mendengar suara ibu
Sebuah penelitian membuktikan jika gadis kecil sedang stres, mendengar suara ibu akan membuat mereka lebih tenang. Jadi segera ajak ibu mengobrol saat Anda merasa stres.

Menjauhi berita
Matikan televisi, komputer, laptop, dan tutup dulu koran atau majalah yang Anda baca. Setidaknya menjauhi berita akan membuat pikiran Anda lebih tenang, rasa cemas menurun, dan merasa rileks selama beberapa saat.

Memanjat pohon
Cara aktif, menyenangkan, dan kekanak-kanakan ini juga patut dicoba. Sebab setelah memanjat pohon, Anda akan lebih bergembira dan melupakan stres yang dialami.

Memotong rumput
Bau rumput segar memberi pengaruh pada diri Anda. Selain lebih rileks, penelitian juga membuktikan memotong rumput akan menghambat produksi hormon stres pada otak.

Mengumpat
Boleh saja Anda mengumpat ketika sedang stres. Sebab ternyata mengumpat juga ampuh meredakan penat di dalam kepala. Namun ingat, jangan memaki dan mengumpat di depan orang lain. Bisa saja mereka tersinggung dan Anda justru malah mendapat masalah besar.

Senam wajah
Lakukan senam wajah sambil bercermin ketika sedang stres. Lihat betapa lucu dan konyolnya muka Anda. Sedetik kemudian Anda pasti tertawa dan melupakan stres yang dialami.

Bermain
Cara ala Spongebob yang meniup gelembung juga bisa Anda tiru untuk meredakan stres. Selain itu, Anda sebaiknya berjalan-jalan, bermain trampolin, atau melakukan aktivitas menyenangkan lainnya. Semua itu bisa mengalihkan perhatian Anda dan mengubah stres menjadi perasaan yang menyenangkan.

Perpustakaan aneh
Cara aneh namun ampuh terakhir untuk meredakan stres adalah menciptakan perpustakaan aneh. Di dalamnya, letakkan gambar, lirik, surat, foto, video, atau apapun yang berharga milik Anda. Setiap merasa stres, cukup pergi ke perpustakaan aneh dan hibur diri Anda dengan hal-hal berharga di dalamnya.
Itulah berbagai langkah aneh sekaligus ampuh untuk mengusir stres. Atau, Anda memiliki cara lain yang juga tidak biasa demi menyingkirkan stres?

»»  SETERUSNYA...

CARA MENJAUHI TEMAN YANG MERUGIKAN





Teman seharusnya menjadi seseorang yang selalu ada ketika Anda membutuhkan mereka. Tetapi jika teman yang Anda miliki ternyata malah merugikan dan menuntun ke jalan yang tidak baik, apakah mereka masih pantas disebut sebagai teman?
Daripada terus-terusan mendapat masalah gara-gara tipe teman seperti itu, coba simak cara menjauhi mereka seperti yang dilansir dari She Knows (29/10) berikut ini.

Jangan takut kehilangan
Menjauhi teman yang merugikan mungkin akan membuat Anda berpikir bahwa Anda akan kehilangan salah satu orang terdekat. Padahal, Anda sebenarnya memiliki banyak kesempatan untuk bertemu orang baru dan menambah teman. Jadi jangan terlalu berat meninggalkan salah satu teman yang merugikan hanya karena takut kehilangan.

Ingatkan diri sendiri
Teman yang merugikan bisa disamakan dengan orang yang menghabiskan uang, waktu, dan energi Anda setiap saat. Jika Anda rela melakukannya, mungkin hal itu tidak menjadi masalah. Tetapi kalau Anda mulai merasa terganggu, sudah saatnya Anda menjauhi teman seperti itu pelan-pelan. Jadi coba ingatkan diri Anda sendiri, seberapa terganggu Anda dengan teman yang bersikap seperti itu?

Cara berpisah dengan mereka
Mungkin rasanya sedikit sulit, atau bahkan terkesan kejam, namun cara menjauhinya adalah dengan berkata jujur untuk mengakhiri hubungan pertemanan. Jika teman bertanya kenapa, jangan bersusah payah menjelaskan kesalahan mereka. Namun jawab saja dengan alasan klise karena ingin fokus pada hal lain. Perlahan-lahan, Anda juga bisa mengabaikan panggilan, SMS, atau email mereka.
Jangan merasa tidak enak hanya karena menjauhi teman yang merugikan. Sebab semua ini demi kepentingan diri Anda sendiri. Lagipula, teman yang baik seharusnya tidak merugikan bukan?

»»  SETERUSNYA...

NONTON FILM HOROR BISA MENGURANGI BERAT BADAN




Halloween memang identik dengan hal-hal berbau horor, seperti setan, hantu hingga penyihir.

Jadi, tak seru rasanya bila melewatkan Halloween tanpa menonton film horor. Namun, sudah tahu manfaat mengejutkannya?

Penelitian terbaru menunjukkan film horor membantu menurunkan berat badan. 

Menonton film yang memompa adrenalin selama 90 menit sudah bisa memangkas 113 kalori di tubuh Anda. Bahkan, cara asyik ini mampu membakar kalori yang setara dengan berjalan cepat selama setengah jam.

Sebelumnya, ilmuwan University of Westminster melakukan pengamatan terhadap beberapa responden yang diminta menonton film. Peneliti kemudian mencatat denyut jantung, oksigen yang masuk dan karbondioksida yang dikeluarkan saat seseorang menonton film horor.

Hasilnya, film yang membuat penontonnya kaget lebih berhasil membakar kalori, karena menyebabkan peningkatan denyut jantung.

"Semakin detak jantung berdegup kencang dan darah yang terpompa ke tubuh semakin deras, maka tubuh akan dibanjiri adrenalin. Akibatnya, seseorang akan menjadi tak selera makan, meningkatkan basal metabolic rate dan pada akhirnya membakar kalori," jelas Dr. Richard Mackenzie dari University of Westminster, dikutip dari The telegraph (29/10).

Supaya Anda tak bingung, ini dia 10 film horor terbaik yang diyakini mampu membuat memangkas kalori di tubuh.
1. The Shining: 184 kalori
2. Jaws: 161kalori
3. The Exorcist: 158 kalori
4. Alien: 152 kalori
5. Saw: 133 kalori
6. A Nightmare on Elm Street: 118 kalori
7. Paranormal Activity: 111 kalori
8. The Blair Witch Project: 105 kalori
9. The Texas Chain Saw Massacre: 107 kalori
10. [Rec]: 101 kalori. 

»»  SETERUSNYA...

Senin, 22 Oktober 2012

8 Cara Atasi Kecemasan Saat Ujian




Setiap orang pasti pernah merasa cemas, terutama saat menghadapi kondisi tertentu seperti saat mengerjakan soal ujian. Perasaan gugup sebelum mengerjakan ujian adalah suatu yang normal dan dapat membantu mempertajam pikiran dan fokus perhatian Anda.

Tapi rasa cemas yang berlebihan justru akan sangat mengganggu dan membuat Anda sengsara ketika harus mengerjakan soal ujian. Kecemasan dapat menyerang siapa saja, apakah Anda siswa sekolah dasar, menengah, mahasiswa, atau karyawan yang harus melakukan tes untuk peningkatan karier dan mendapatkan sertifikasi.

Berikut adalah beberapa petunjuk untuk membantu mengurangi rasa cemas saat sedang mengerjakan ujian, berdasarkan pemamparan Daniel K. Hall-Flavin, M.D, psikiater dari Mayo Clinic 

1. Pelajari cara belajar efisien


Sekolah Anda mungkin mempunyai teknik dan cara tersendiri dalam membantu Anda memahami pelajaran yang diberikan. Anda akan merasa lebih santai jika dapat secara sistematis belajar dan berlatih materi yang akan diujikan.

2. Bentuk suatu kebiasaan

Bentuk suatu metode belajar yang menurut Anda cocok dan efektif dan lakukan hal itu setiap kali Anda akan melakukan tes. Cara ini akan mengurangi tingkat stres Anda dan membantu meyakinkan bahwa Anda telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.

3. Pelajari teknik relaksasi

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan tepat sebelum dan selama menjalani tes untuk membantu Anda tetap tenang dan percaya diri. Lakukanlah beberapa teknik relaksasi seperti menarik napas panjang, relaksasi otot, atau menutup mata Anda dan membayangkan hasil yang positif.

4. Jangan lupa makan dan minum

Sama seperti otot-otot dalam tubuh, otak juga membutuhkan bahan bakar agar terus dapat berfungsi. Makanlah dengan cukup sehingga Anda tidak merasa kelaparan saat mengikuti ujian. Hindari minuman mengandung gula terlalu tinggi seperti soda pop, yang dapat menyebabkan gula darah naik turun. Hindari pula minuman berkafein seperti kopi karena dapat meningkatkan kecemasan.

5. Olahraga

Latihan aerobik yang teratur, dan berolahraga menjelang ujian, dapat membantu melepas ketegangan.

6. Cukup tidur 

Tidur secara langsung berkaitan dengan prestasi akademis. Anak usia belasan tahun dan usia remaja khususnya sangat penting untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup dan teratur.

7. Komunikasi dengan guru

Pastikan Anda memahami apa-apa saja yang akan diujikan dan mengetahui dengan persis bagaimana harus mempersiapkannya. Biarkan guru tahu kalau Anda sedang cemas. Karena dengan begitu, mungkin dia akan memberi saran atau membantu Anda melepas ketegangan.

8. Konselor profesional

Terapi wicara atau curhat dengan seorang psikolog atau guru bimbingan dan konseling kadang memang dibutuhkan, untuk membantu masalah gangguan perasaaan, pikiran dan perilaku Anda yang mungkin dapat memperburuk kecemasan.

»»  SETERUSNYA...

Cinta yang Erat Mengurangi Emosi Negatif Anak





Jangan ragu mengekspresikan cinta Anda untuk si buah hati. Ikatan emosional yang baik antara orangtua dan anak harus dikembangkan sedini mungkin karena berdampak jangka panjang dalam kehidupan anak.

Anak-anak yang memiliki bonding atau ikatan yang kuat dengan orangtuanya lebih jarang memiliki gangguan emosi atau perilaku di usia sekolah.

Kedekatan emosional dengan anak ternyata punya manfaat yang sama jika dibangun oleh kedua orangtua atau orangtua tunggal. Masa yang dianggap penting untuk membangun bonding adalah dua tahun pertama kehidupan anak.

"Periode dua tahun pertama sangat penting untuk perkembangan emosional dan sosial anak, setidaknya salah satu orangtua harus meluangkan waktunya untuk melakukan bonding," kata Sanghag Kim, pakar di bidang psikologi.

Dalam penelitiannya Kim mengevaluasi hubungan dari 86 bayi berusia 15 bulan yang memiliki orangtua, kemudian diikuti sampai anak berusia 8 tahun.

Yang menarik, ternyata efek ikatan yang erat pada anak dengan orangtua tunggal memiliki perkembangan emosional yang sama dengan anak dengan orangtua utuh.

Kim menjelaskan, rasa aman dan hubungan yang positif dengan salah satu orangtua sebenarnya sudah memenuhi kebutuhan anak akan rasa aman sehingga cukup sebagai fondasi bagi perkembangan emosinya.


Sumber :
Healthday News


»»  SETERUSNYA...

Cek Kondisi Kesehatan lewat Feses atau Hasil BAB




Jangan terburu-buru menyiram toilet setelah Anda buang air besar. Kotoran yang kita keluarkan ternyata bisa menunjukkan kondisi kesehatan. Seberapa sering kita ke toilet dan volume yang dikeluarkan bisa mengindikasikan kesehatan pencernaan secara umum.

"Saluran pencernaan mengandung sel bakteri lebih banyak dibanding sel di seluruh tubuh. Usus kita harus bekerja optimal supaya bisa menyerap nutrisi yang diperlukan, tetapi juga mampu mengeluarkan zat kimia, makanan, dan bakteri yang berbahaya," kata dr Jean-Pierre Raufman, ahli gastroenterologi dari Universitas Maryland School of Medicine.

Berikut adalah 5 hal yang perlu kita perhatikan dari feses untuk mengecek ada tidaknya gangguan penyakit:

1. Warna

Warna feses biasanya mencerminkan apa yang kita makan. Berbagai variasi warna kecoklatan biasanya menunjukkan kondisi normal, sementara warna hitam dan kuning perlu diwaspadai.

"Tinja berwarna hitam bisa menunjukkan adanya perdarahan di usus atau bagian pencernaan lainnya," kata Raufman. Namun, konsumsi suplemen zat besi juga bisa menyebabkan tinja berwarna hijau gelap.

Warna merah cerah pada tinja biasanya terjadi perdarahan dari sistem pencernaan bagian bawah, seperti usus besar, rektum, atau anus.

2. Bentuk

Feses yang berbentuk lurus dan menyempit sering berkaitan dengan gejala kanker kolon. "Itu bisa menjadi tanda obstruksi di usus bagian bawah yang berarti usus terhalang sebagian," kata Raufman.

Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah tinja yang lembek atau menempel pada bagian lubang toilet karena itu menandakan adanya minyak yang terlalu banyak.

"Minyak biasanya mengambang sehingga kalau kita melihatnya di air berarti tubuh tidak bisa menyerap lemak dengan baik," katanya. Namun, tinja yang mengapung juga dipengaruhi oleh produksi gas di perut sehingga biasanya bukan tanda kondisi yang serius.

3. Bau

Secara umum bau feses memang tidak enak, tetapi bau yang aneh atau tak wajar sebaiknya jangan diabaikan. Waspadai jika ada perubahan pada tinja, yang menetap selama beberapa waktu.

Feses dihasilkan dari makanan yang tidak dicerna, bakteri, lendir, dan sel-sel mati. Bau tidak sedap berasal dari bakteri dan parasit. Penyebab bau aneh pada tinja bisa berasal dari darah atau lemak.

4. Konstipasi

Feses yang kering dan sulit dikeluarkan adalah tanda terjadinya konstipasi atau sembelit. Konstipasi juga menyebabkan orang BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu.

Ada banyak faktor pemicu konstipasi, mulai dari pola makan yang buruk, kurang olahraga, obat-obatan, kurang cairan, ataupun gangguan usus.

Jika dibiarkan, maka konstipasi bisa memicu penyakit wasir atau perdarahan di anus. Cegah konstipasi dengan pola makan tinggi serat, minum cukup air, olahraga, dan segera ke toilet jika perut mulai terasa mulas.

5. Diare

Diare sebenarnya adalah hal yang normal sebagai cara tubuh untuk mengeluarkan kandungan toksik seperti bakteri atau infeksi virus. Namun, diare yang berkepanjangan bisa menyebabkan dehidrasi.

Diare yang tak berhenti sampai empat minggu bisa menjadi tanda adanya penyakit kronis, seperti penyakit Chrohn atau irritable bowel syndrome.


Sumber :

»»  SETERUSNYA...

Anak Tidak Bisa Diam Belum Tentu Hiperaktif




Anak yang tidak bisa berhenti bergerak sering dicap sebagai anak hiperaktif. Padahal, ada perbedaan antara anak aktif dengan hiperaktif. 

"Anak yang hiperaktif ditandai dengan selalu melakukan kegiatan tanpa tujuan. Misalnya belum selesai main dengan yang satu sudah pindah ke mainan lain," papar Dr.Tjin Wiguna, Sp.KJ, ahli psikiatri anak dari Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Hiperaktif dalam dunia psikiatri dikenal sebagai attention deficit hyperactivity (ADHD) atau gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. 

Gangguan ini disebut juga gangguan fungsi kognitif dan pengendalian impuls. Manifestasinya anak tidak mampu berkonsentrasi dan sangat impulsif atau tidak mampu membuat pertimbangan sebelum bertindak. 

Menurut Tjin, gangguan ADHD bisa dikenali sejak usia prasekolah. "Pada anak berusia tiga tahun atau kurang namanya gangguan regulasi tipe hiperaktif, ini merupakan cikal bakal terjadinya ADHD," katanya.

Karena anak mengalami gangguan regulasi, maka fungsi-fungsi tubuhnya juga terganggu disamping kebutuhan geraknya juga tinggi. 

"Selain tidak bisa diam, ciri lain adalah pola tidur anak terganggu, susah makan, dan gangguan regulasi lainnya," katanya.

Gangguan hiperaktif harus diobati karena bisa berlanjut sampai usia remaja dan dewasa. Untuk itu orangtua sebaiknya segera membawa anaknya ke psikiatri anak jika menemukan adanya ciri-ciri hiperaktivitas.

»»  SETERUSNYA...

Jumat, 19 Oktober 2012

5 Buah-buahan Untuk Perokok




Buah-buahan untuk perokok berguna agar mereka terhindar dari berbagai penyakit yang diakibatkan rokok. Langkah ini pun tiga kali lebih sukses untuk Anda yang ingin berhenti merokok, demikian sebuah penelitian terbaru mengungkapkan.
Untuk Anda para perokok, berikut ini ada beberapa jenis buah-buahan yang baik dikonsumsi. buah-buahan ini dipercaya mampu mengurangi efek dan bahaya rokok, serta membantu tubuh menggantikan zat-zat yang dirusak oleh racun nikotin dan berbagai racun dari rokok:
Cokelat Hitam
Sebuah penelitian dilakukan kepada 20 perokok oleh peneliti di Rumah Sakit Universitas Zurich. Mereka diminta mengkonsumsi 40 gram cokelat hitam. Selama delapan jam, efek yang ditimbulkan memicu peningkatan anti oksidan yang bermanfaat bagi tubuh. Sementara itu, zat berbahaya yang menyebabkan penggumpalan darah juga ikut berkurang.
Dari penelitian tersebut ditemukan cokelat hitam dengan kandungan kokoa yang relatif tinggi (sekitar 75%) dapat memperbaiki sirkulasi darah secara signifikan.
Nanas
Nanas adalah salah satu buah yang dapat membersihkan nikotin pada paru-paru. Kadar asam yang dimiliki nanas sangat banyak yang dapat mengatasi tipisnya kadar keasaman paru-paru akibat rokok.
Jagung
Kandungan betacryptoxanthin dalam jagung dapat menurunkan risiko kanker paru-paru. Dalam Journal Cancer Epidemiology Biomarkers and Prevention, orang yang banyak mengkonsumsi makanan mengandung betacryptoxanthin terbukti mengalami penurunan risiko kanker paru-paru sebesar 27%. hasil yang sama juga menunjukkan, perokok yang mengkonsumsi jagung mengalami penurunan kanker paru-paru sebesar 37% dibandingkan dengan perokok yang kurang mengkonsumsi jagung.
Mengkudu
Dengan mengkonsumsi buah ini pertahanan tubuh akan meningkat. Dikarenakan zat morindinyang terkandung dalam buah mengkudu. Senyawa lain yang terdapat dalam buah pace antara lainscopoletin yang berfungsi mengatur tekanan darah dalam keadaan tinggi maupun rendah. Senyawa ini juga mengatur hormon serotonin yang membantu menurunkan kadar kecemasan dan depresi.
Pisang
Senyawa dan zat-zat dalam rokok mengganggu ikatan oksigen dalam darah, yang menyebabkan berkurangnya aliran oksigen ke dalam tubuh dan otak. Kadar kalium yang tinggi yang dimiliki pisang akan menstabilkan aliran oksigen ini.
   Dapatkan manfaat dari buah-buahan untuk perokok dengan selalu menyediakannya sebagai alternatif menu hidangan setiap harinya. Selain mengkonsumsinya secara langsung, Anda pun dapat menyajikannya baik sebagai tambahan dalam minuman, kue, dan resep lainnya.

»»  SETERUSNYA...

Senin, 15 Oktober 2012

Bimbingan dan Konseling Komprehensif




A. Pengertian Bimbingan dan Konseling Komprehensif

Bimbingan dan konseling komprehensif atau disebut juga bimbingan dan konselin perkembangan (karena menggarap semua aspek kehidupan peserta didik) merupakan orientasi baru dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang didasari fungsi pengembangan dengan prinsip antara lain: (1) dibutuhkan oleh semua peserta didik ; (2) fokus pada kegiatan belajar peserta didik; (3) konselor dan guru merupakan fungsionaris yang bekerjasama; (4) berorientasi tim dan pelayanan konselor profesional; (5) memiliki dasar dalam psikologi anak, perkembangan anak dengan tujuan (1) mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya, (2) mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya, (3) mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut, (4) memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri (5) menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat, (6) menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya; dan (7) mengembangkan segala potensi dan kekuatannya yang dimilikinya secara tepat dan teratur secara optimal

B. Tugas Perkembangan Peserta Didik

Bimbingan dan konseling komprehensif disebut juga bimbingan dan konseling perkembangan, karena dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling menyentuh semua aspek kehidupan atau perkembangan peserta didik. Tugas-tugas perkembangan adalah sebagai berikut :

1. Tugas perkembangan peserta didik SD/MI dan sederajat :

a. Menanamkan dan mengembangkan kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

b. Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung

c. Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari

d. Belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok sebaya

e. Belajar menjadi pribadi yang mandiri

f. Mempelajari keterampilan fisik sederhana yang diperlukan baik untuk permainan maupun kehidupan

g. Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku

h. Membina hidup sehat, untuk diri sendiri, dan lingkungan serta keindahan

i. Belajar memahami diri sendiri dan orang lain sesuai dengan jenis kelaminnya dan menjalankan peran tanpa membedakan jenis kelamin

j. Mengembangkan sikap terhadap kelompok, lembaga sosial, serta tanah air bangsa dan negarak. Mengembangkan pemahaman dan sikap awal untuk perencanaan masa depan

2. Tugas perkembangan peserta didik SMP/MTs dan sederajat :

a. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

b. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perbuatan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat

c. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam perannya sebagai pria dan wanita

d. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan yang lebih luas

e. Mengenal kemampuan, bakat dan minat serta arah kecenderungan karir dan aparesiasi seni.

Mengembangkan pengerahuan dan keterampilan untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan atau berperan dalam kehidupan di masyarakat

g. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi

h. Mengenal system etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai mandiri, anggota masyarakat, dan warga negara

3. Tugas perkembangan peserta didik SMA/SMK/MA dan sederajat :

a. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

b. Mencapai kematangan dalam hubungan dengan teman sebaya, serta kematangan dalam perannya sebagai pria dan wanita

c. Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat

d. Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan program kutikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan yang lebih luas

e. Mencapai kematangan dalam pilihan karir

f. Mencapai kematangan gambar dan sikap tentang kehidupan mandiri, secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi

g. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

h. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi sosial dan intelektual serta apresiasi seni

i. Mencapai kematangan dalam system etika dan nilai

C. Tujuan, Fungsi, Prinsip-prinsip, Bidang BK, Asas dan Komponen Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif

a. Tujuan Bimbingan dan Konseling Komprehensif

Tujuan pemberian layanan bimbingan ialah agar individu dapat: (1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang akan datang; (2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin; (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya; (4) mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkung­an pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

b. Fungsi Bimbingan dan Konseling Komprehensif

Pemahaman, yaitu membantu peserta didik (siswa) agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).

Preventif, yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisi-pasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik.

Pengembangan, yaitu konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang mem-fasilitasi perkembangan siswa.

Perbaikan (Penyembuhan), yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif.

Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.

Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan khususnya konselor, guru atau dosen untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat kemampuan, dan kebutuhan individu (siswa).

Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu (siswa) agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama.

c. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling Komprehensif

Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fondasi atau landasan bagi layanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut : Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fondasi atau landasan bagi layanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut.

1) Bimbingan diperuntukhan bagi semua individu (guidance is for all individuals)

2) Bimbingan bersifat individualisasi Setiap individu bersifat unik (berbeda satu sama lainnya)

3) Bimbingan menekankan hal yang positif.

4) Bimbingan Merupakan Usaha Bersama. sekolah. Mereka sebagai teamworkterlibat dalam proses bimbingan.

5) Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial
dalam Bimbingan.

6) Bimbingan Berlangsung dalam Berbagai Setting (Adegan) Kehidupan.

d. Bidang Bimbingan dan Konseling Komprehensif

1) Bimbingan Akademik Bimbingan akademik yaitu bimbingan yang diarahkan untuk mem-bantu para individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik.

2) Bimbingan Sosial-Pribadi Bimbingan sosial-pribadi merupakan bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi.

3) Bimbingan Karir Bimbingan karir yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir

D. Komponen Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif

Program bimbingan dan konseling mengandung empat komponen layanan, yaitu: (1) layanan dasar bimbingan (guidance curriculum); (2) layanan responsif, (3) layanan perencanaan indiviual, dan (4) layanan dukungan sistem. Keempat komponen program tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

1.Layanan Dasar. Layanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh peserta didik melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya. Penggunaan instrumen asesmen perkembangan dan kegiatan tatap muka terjadwal di kelas sangat diperlukan untuk mendukung implementasi komponen ini. Asesmen kebutuhan diperlukan untuk dijadikan landasan pengembangan pengalaman terstruktur yang disebutkan. Layanan ini bertujuan untuk membantu semua siswa agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu siswa agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci tujuan layanan ini dapat dirumuskan sebagai upaya untuk membantu siswa agar (1) memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama), (2) mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya, (3) mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya, dan (4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.

2.Layanan Responsif. Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada peserta didik yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangan. Konseling indiviaual, konseling krisis, , konsultasi dengan orangtua, guru, dan alih tangan kepada ahli lain adalah ragam bantuan yang dapat dilakukan dalam layanan responsif.

3. Perencanaan Individual. Layanan ini diartikan proses bantuan kepada peserta didik agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Pemahaman peserta didik secara mendalam dengan segala karakteristiknya, penafsiran hasil asesmen, dan penyediaan informasi yang akurat sesuai dengan peluang dan potensi yang dimiliki peserta didik amat diperlukan sehingga peserta didik mampu memilih dan mengambil keputusan yang tepat di dalam mengembangkan potensinya secara optimal, termasuk keberbakatan dan kebutuhan khusus peserta didik.

4.Dukungan Sistem Ketiga komponen diatas, merupakan pemberian layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infra struktur (misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik.

KESIMPULAN

Program bimbingan dan konseling komprehensif merupakan bimbingan dan konseling yang berorientasi pada perkembangan, yang didalamnya terdiri dari empat komponen utama program bimbingan dan konseling, yaitu :

1. Layanan Dasar

2. Layanan Responsif

3. Layanan Perencanaan Individual

4. Layanan dukungan sistem

Program bimbingan dan konseling yang komprehensif membutuhkan kebijakan di sekolah yang integratif yaitu adanya keselarasan antara kebijakan dalam bidang pengajaran, bimbingan, kegiatan ekstra kurikuler, kebijakan keuangan, sarana dan prasarana, personalian dan lain lain. Program bmbingan dan konseling yang komprehensif membutuhkan dukungan manajemen sekolah yang adil dan setara sehingga sekolah memberikan perhatian yang memadai dan setara terhadap semua unsur yang penting bagi jalanya proses pendidikan. Dukungan finansial yang memadai, fasilitas yang memadai dan pemberian waktu yang memadai untuk bimbingan, pengajaran dan kegiatan pendidikan lain di sekolah adalah bukti kebijakan yang integratif di sebuah lembaga pendidikan



DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN), (2007), Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal, Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional, (2003), Pelayanan Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Pusat Kurikulum Balitbang, Depdiknas

___________________________. (2006), Panduan Pengembangan Diri Untuk Sekolah Menengah, Jakarta Puskur Balitbang, Depdiknas.

Erford, Bradley T., (2004), Professional School Cunseling: A Handbook of Theories Programs and Practices. CAPS Press. Pro-Ed.Inc.

Gysbers, Norman C. Life Career Development: A need Perspective for all Counseling, Article 7 di http://counselingoutfitters.com /vistas/ vistas04 /7.pdf.

Mamat Supriatna, (2009), Layanan Bimbingan Karir di Sekolah Menengah, Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia.

Munandir, (1996), Program Bimbingan Karir di Sekolah, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sukmadinata, Nana Syaodih, (2007), Bimbingan dan Konseling dalam Praktek Mengembangkan Potensi dan Kepribadian Siswa, Bandung : Maestro.

Syamsul Yusuf LN, & Juntika Nurihsan, (2008), Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung : Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia & Remaja Rosda Karya.

Suherman, Uman. 2009. Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bandung : Rizqi Press


»»  SETERUSNYA...

Minggu, 14 Oktober 2012

Bahaya Meneriaki Anak dan Cara Menjadi Ibu yang Lebih Tenang




Jika Anda meneriaki anak Anda, lalu menyesal setelahnya, ini saran buat Anda.

Saya, suami dan dua anak kami sedang menikmati liburan santai di Hawaii. Kami sedang berkendara di mobil melalui jalan berliku (dan berbahaya) dan menuju Hana. Saat kami sedang melihat betapa indahnya tebing dan pantai, peristiwa itu tiba-tiba terjadi; tanpa alasan jelas, anak laki-laki kami yang berusia 5 tahun melempar botol air ke arah suami.

Botol itu mengenai kaca dan membuat suara keras. Hanya keajaiban yang membuat kami tidak menabrak sesuatu — meski kami sempat kehilangan kendali. Saya dan suami sontak memarahi, berteriak dan mengancam. 

"Kenapa kamu melakukan itu? Apa kamu tidak tahu kalau itu amat berbahaya? Kita sedang menikmati liburan, dan kamu melempar botol air tanpa alasan?" Lagi dan lagi kami memarahinya — melebihi apa yang sepantasnya diterima anak TK.

Air mata mulai mengalir di pipi anak saya. Bibirnya gemetar, dan ia mulai menangis. Kami pun menenangkan diri dan melanjutkan perjalanan, dan saya mencoba melupakan semua kejadian tersebut.

Beberapa minggu kemudian, saya memutar ulang video liburan kami di Hawaii. Ternyata insiden pelemparan botol air itu tidak sengaja terekam kamera (yang saya lupa matikan). Tanpa gambar, saya bisa mendengarkan diri saya sendiri sedang meneriaki anak kami dan mempermalukannya.

Saya mencoba menahan air mata. Bagaimana saya bisa berlaku seperti itu di depan anak saya sendiri, anak saya? Saya mungkin rekaman suara di kamera video, tapi tidak akan pernah bisa menghapus kejadian tersebut dari ingatan.

Suka atau tidak, sebagian orang tua mengamuk di depan anak kesayangan mereka. Kadang kemarahan itu ditujukan pada anak, kadang juga tidak. Tapi itu bukanlah pengalaman yang menyenangkan. Untungnya, ada cara sederhana yang bisa diambil untuk memperbaiki keadaan:

Harga dari sebuah kemarahan
Pertama, ingatlah mengamuk di depan anak bukan cara tepat menjadi orang tua. Hal itu bisa menyebabkan gangguan pada kejiwaan mereka, ujar ahli psikologi Matthew McKay, Ph.D, profesor dari Wright University di Berkeley, California, dan penulis “When Anger Hurt Your Kids”. 

"Studi yang ada menunjukkan bahwa orangtua yang menunjukkan kemarahan di depan anaknya akan membuat anak tersebut menjadi kurang empatik, kata McKay.

Anak tersebut akan menjadi agresif dan mudah depresi dibandingkan anak yang berasal dari keluarga yang tenang, dan memiliki performa yang kurang baik di sekolah. Kemarahan dapat mengurangi kemampuan anak untuk beradaptasi dengan dunia, ujar McKay.

Semakin muda usia anak tersebut, maka semakin besar dampaknya. "Ketika anak masih kecil, Anda adalah dunianya," ujar psikolog Robert Puff, Ph.D, penulis “Anger Work: How to Express Your Anger and Still Be Kind”. "Ketika Anda marah, dunia mereka terguncang. Saat mereka tumbuh dewasa. mereka punya teman, dan orang lain dalam hidup mereka, dan hal itu akan mengurangi efeknya." 

Satu lagi yang harus diperhatikan: Kemarahan tanpa kata-kata pada umumnya tidak akan membuat efek sebesar kemarahan biasa, ujar McKay.

Anak itu sebenarnya bisa belajar pelajaran penting dari melihat Anda marah sampai menenangkan diri. "Hal itu akan menunjukan pada anak bahwa kita semua bisa marah, tapi yang terpenting adalah memperbaiki keadaan sesudahnya," ujar McKay. Ini adalah langkah untuk melakukannya.

Ketika Anda meneriaki anak


Ketika Jennifer dari Huntington Beach, California, pergi ke Disneyland dengan tiga anaknya, dia tidak sadar "tempat paling bahagia di Bumi" akan menjadi salah satu lokasi momen paling buruknya sebagai orangtua. "Waktu itu hari sangat panas dan ramai" ujar Jennifer. "Dua anak saya menderita penyakit paru-paru dan bisa menggunakan kartu khusus untuk menghindari antrean. Tapi anak saya yang berusia 13 tahun menghilangkan kartunya. Tiba-tiba saya meneriakinya, setelah itu anak saya mulai menangis. Semua orang yang ada di sekitar melihat saya dengan jijik. Saya terus meminta maaf. Air mata saya juga mulai mengalir karena telah melukainya."

Studi University of New Hampshire menemukan, 90 persen orangtua mengakui pernah memarahi anaknya pada usia 2-12 tahun, dalam periode satu tahun (10 persen lagi pasti malaikat atau punya ingatan yang buruk).

Untuk menghindari meneriaki anak, kami berikan beberapa tips: Saat Anda marah bayangkan anak Anda sebagai bayi, ujar Dr. Sandra P Thomas, profesor dari University of Tennessee, Knoxville, dan penulis dari “Use Your Anger: A Woman's Guide to Empowerment”. 

"Anak yang lebih tua dan remaja memang tidak selucu bayi, dan kadang mereka menyebalkan," ujarnya. "Ketika Anda marah, ingatlah mereka sebagai bayi, hal itu akan membantu Anda."

"Jika Anda bisa, istirahatlah sebentar, dan pergilah ke ruang sebelah meski hanya satu atau dua menit" ujar  Laura J. Petracek, Ph.D., penulis “The Anger Workbook for Women”.

Jika Anda terlanjur marah, hal yang paling penting adalah memperbaikinya. Jangan tergoda untuk menyalahkan anak Anda karena memicu amarah. "Katakan, aku sangat kecewa pada kecerobohanmu, tapi aku seharusnya tidak berteriak seperti itu, aku minta maaf." ujar Thomas. Berjanjilah Anda tidak akan melakukannya lagi, hibur anak Anda seperlunya.

Ketika Anda bertengkar dengan pasangan

Angie dari Seattle mengatakan hidupnya penuh tekanan sejak suaminya kehilangan pekerjaan dan mereka sering bertengkar di depan anak mereka yang berumur tiga tahun, Lexi. 

"Semalam saya memarahi suami karena tidak membersihkan rumah," ujarnya. "Lexi datang dan menarik baju saya sambil berkata, 'Ayah jangan dimarahi', mata Lexi terlihat sangat ketakutan. Kami akhirnya berhenti bertengkar dan mencoba meyakinkannya, bahwa ayah dan ibunya masih saling mencintai, tapi saya tidak tahu apakah Lexi percaya."

Anak bisa sangat terpukul jika melihat orang tuanya bertengkar, ujar Charles Spielberger, Ph.D., psikolog yang mempunyai spesialisasi dalam studi kemarahan di University of South Florida. Sangat penting untuk segera memperbaiki keadaan. 

Tidak usah menjelaskan keadaan dengan membacakan daftar cucian yang tidak dikerjakan pasangan Anda, hal itu hanya akan membuat anak stres. "Lebih baik katakan seperti ini: 'Saya sangat marah dengan ayahmu tadi, kami telah membicarakannya dan sedang memperbaikinya, orang tinggal bersama kadang bisa marah, maaf telah berteriak, kami masih saling menyayangi.'"

Jika bisa, katakan apa yang akan Anda lakukan lain kali, ujar Jerry Deffenbacher, Ph.D., profesor psikologi di Colorado State University, yang mempelajari masalah kemarahan. Hal itu akan membuat anak belajar dari pengalaman, contohnya: "Saya marah pada ayahmu karena menghanguskan roti, tapi saya minta maaf, harusnya saya tidak berteriak seperti itu. Lain kali kami akan menggunakan timer di dapur saat menyalakan oven."

Jangan berkomentar terlalu banyak. Menjelaskan terlalu banyak akan membuat anak Anda seperti terapis atau mediator. Jangan melibatkan anak terlalu jauh.

Ketika bertengkar dengan orang asing

Saat Fiona dari Detroit memasang sabuk pengaman untuk anaknya setelah kembali dari toko roti, seorang pengemudi yang lebih tua darinya berhenti di dekatnya dan membunyikan klakson. "Dia berteriak, tutup pintumu!" tanpa memberi peringatan kalau saya menutupi jalannya. Saya langsung berteriak "Apa tidak bisa lihat kalau saya sedang meletakkan bayi di kursi? Dasar $%*#@?!'”

“Anak kembar saya yang duduk di kursi belakang sangat terkejut, dan aku merasa sangat bersalah pada anak saya."

Insting Anda pasti ingin meminta maaf, tapi jangan. Semua orang bisa marah, Anda tidak boleh minta maaf karena kemarahan. (Hal ini penting jika Anda punya anak perempuan — anak perempuan pada usia muda memendam perasaannya).

Lebih baik terangkan apa yang membuat Anda marah. Ujar McKay: "Katakan, 'orang itu melukai perasaan saya dan saya sangat marah.'" Kemudian, mintalah maaf karena cara Anda meluapkan kemarahan. "Pastikan anak tahu makian — atau apa pun yang Anda lakukan itu salah" ujar Thomas. 

Mengatasi amarah Anda
Untuk tetap bersabar, ikutilah beberapa aturan dasar berikut:

-Tanyakan pertanyaan yang tepat ketika anak membuat susah dan memicu kemarahan Anda, ikuti saran McKay: Daripada berpikir, mengapa dia melakukan ini pada saya? Fokus pada anak; mungkin ada alasannya. Apa dia lapar, bosan, lelah, atau ingin diperhatikan? Coba penuhi keinginannya dan jangan terbawa emosi.

-Catat kemarahan Anda saat Anda terbawa emosi. "Lihat polanya — jam saat Anda paling marah? Situasinya? ujar Deffenbacher. "Setelah Anda menemukan inti penyebab kemarahan Anda, minta pendapat mengatasinya." Anda bahkan bisa melibatkan anak Anda, katakan: "Saya sangat kesal jika kamu tidak mengerjakan tugasmu, bagaimana  supaya membuat situasi ini lebih baik? Dengan membiarkan anak memberi pendapat, Anda mendorong mereka menjadi bagian dari solusi.

-Kurangi pertengkaran rumah tangga, "Pada saat yang tenang, Anda dan pasangan harus setuju untuk mengatasi argumen secara berbeda, ujar Deffenbacher. "Jangan bertengkar di depan anak. Buat kode ketika Anda sangat marah, dan biarkan sinyal itu menjadi tanda kalau Anda ingin membahasnya nanti secara pribadi ketika suasana sudah tenang."

-Katakan emosi Anda dengan jelas, ketika anak atau orang asing membuat Anda marah, katakan "Wow, orang itu memotong jalanku — tidak sopan! Mungkin dia ada keadaan darurat atau tidak melihatku. Apa pun itu dia tidak akan merusak hariku.” ujar Deffenbacher. Dengan melakukan itu, Anda memberi contoh bagaimana mengatasi rasa frustasi sehari-hari. Dan bagaimana mengontrol emosi, sebelum Anda dikontrol emosi.

»»  SETERUSNYA...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...